Monday, August 24, 2015

mom's time-out

being a first-time mommy

it's quiet handful for me

u know

the little one always needs you

in every way, in every side, in every minute

they cannot breath without you

don't take it negative

it's the way they show how much they love you

but

it's such a relief if you have a great company

who can offer help to take care of your loved one

when you need some time in bathroom, in kitchen, in toilet

it's even better if they allow you 

some me-time

so you can catch up 'yourself'' back

the real you

and help to cast the grumpy and sorrow

you have inside you

o Allah, no wonder it's that high you place the value of a mother,
it's a big sacrifice that they made
for other human being

they sacrifice themselves






Monday, August 03, 2015

The Language in Home

Verbal complaining has become our main medium in expressing dissatisfaction.

Especially when it comes to marriage, between wife and husband.

Don't bluff me by saying 'no, my marriage is just perfect'

Even Rasullulah and Aisha r.a sometimes is having dissatisfaction towards each other.

It is just the matter of how they deal with it. 

They don't spread it to people outside the home

They don't shout at each other

They don't post and correct each other in facebook.



Masuk tahun ke-4 perkahwinan baru saya faham.
Kenapa benar-benar,
Kalau gaduh, perlu kita sorokkan dari pandangan anak-anak
Kalau berasa, harus benar jangan kita luahkan menyindir pada anak-anak
Kalau sedih, harus perlu titis air mata itu jangan negatif pada perspective anak-anak

Kerana perasan atau tidak
Ajaran itu adalah yang pertama dalam membentuk peribadi anak

Kita mengajar mereka tentang bagaimana menghadapi manusia
Expectation, conflict and solution

Jika yang kita ajarkan adalah dengan menghakimi manusia lain pada nilai kita (value system),
Nanti-nanti, maka dia jadi orang yang tidak boleh bertolak ansur dengan kelemahan
Nanti-nanti, yang sempurna hanya dia.
Maka jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, kejamnya kita menghakimi orang yang dia rasa baik,
Nanti-nanti, bagaimana pula 'trust issue'?
Nanti-nanti, percayanya pada yang tersayang tiada, hanya semua insan sekeliling yang kejam
Maka jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, segalanya harus sempurna sebegini rupa,
Nanti-nanti, kalau dia berbuat kesalahan dalam pembelajaran dan kehidupan
Nanti-nanti, mungkin itu juga penyesalan terhadap wujudnya dia
Maka, jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, complaining is the way to solve problem.
Biar benar.
Tepuk otak, dada dan iman kita.
Betul sudahkan kita ini? 

Mungkin saja dia membesar jadi insan bijak yang cemerlang pada pelajaran.
Tetapi, mungkinkah dia..
Doktor yang saban hari membentak orang bawahan dengan kata kesat dan amarah?
Guru yang sering menempelak semua orang sekeliling dan memusnahkan harapan murid?
Arkitek yang mahu membunuh diri kerana gagal mendapatkan projek jutaan ringgit?

Ibu yang mendidik anak yang mengulangi 'cycle' yang sama?
Menambah generasi yang sama?

Yes. It is thinking about thinking.
It is subconscious matter.
It is serious matter.
We may not abuse our children physically but emotionally. Yes. It is still an abuse, mind you.

Mohon, Penderaan ini lebih sukar dikesan, tapi kesannya lebih dalam, lebih panjang.