Monday, August 03, 2015

The Language in Home

Verbal complaining has become our main medium in expressing dissatisfaction.

Especially when it comes to marriage, between wife and husband.

Don't bluff me by saying 'no, my marriage is just perfect'

Even Rasullulah and Aisha r.a sometimes is having dissatisfaction towards each other.

It is just the matter of how they deal with it. 

They don't spread it to people outside the home

They don't shout at each other

They don't post and correct each other in facebook.



Masuk tahun ke-4 perkahwinan baru saya faham.
Kenapa benar-benar,
Kalau gaduh, perlu kita sorokkan dari pandangan anak-anak
Kalau berasa, harus benar jangan kita luahkan menyindir pada anak-anak
Kalau sedih, harus perlu titis air mata itu jangan negatif pada perspective anak-anak

Kerana perasan atau tidak
Ajaran itu adalah yang pertama dalam membentuk peribadi anak

Kita mengajar mereka tentang bagaimana menghadapi manusia
Expectation, conflict and solution

Jika yang kita ajarkan adalah dengan menghakimi manusia lain pada nilai kita (value system),
Nanti-nanti, maka dia jadi orang yang tidak boleh bertolak ansur dengan kelemahan
Nanti-nanti, yang sempurna hanya dia.
Maka jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, kejamnya kita menghakimi orang yang dia rasa baik,
Nanti-nanti, bagaimana pula 'trust issue'?
Nanti-nanti, percayanya pada yang tersayang tiada, hanya semua insan sekeliling yang kejam
Maka jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, segalanya harus sempurna sebegini rupa,
Nanti-nanti, kalau dia berbuat kesalahan dalam pembelajaran dan kehidupan
Nanti-nanti, mungkin itu juga penyesalan terhadap wujudnya dia
Maka, jadinya apa dia nanti?

Jika yang kita ajarkan pada dia, complaining is the way to solve problem.
Biar benar.
Tepuk otak, dada dan iman kita.
Betul sudahkan kita ini? 

Mungkin saja dia membesar jadi insan bijak yang cemerlang pada pelajaran.
Tetapi, mungkinkah dia..
Doktor yang saban hari membentak orang bawahan dengan kata kesat dan amarah?
Guru yang sering menempelak semua orang sekeliling dan memusnahkan harapan murid?
Arkitek yang mahu membunuh diri kerana gagal mendapatkan projek jutaan ringgit?

Ibu yang mendidik anak yang mengulangi 'cycle' yang sama?
Menambah generasi yang sama?

Yes. It is thinking about thinking.
It is subconscious matter.
It is serious matter.
We may not abuse our children physically but emotionally. Yes. It is still an abuse, mind you.

Mohon, Penderaan ini lebih sukar dikesan, tapi kesannya lebih dalam, lebih panjang. 

No comments:

Post a Comment